Dalam era di mana kesadaran lingkungan semakin meningkat, travelling berkelanjutan atau eco-friendly tourism menjadi tren yang tak bisa diabaikan. Asia Tenggara, dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, menawarkan banyak peluang bagi para traveller yang ingin menjelajah sambil menjaga kelestarian lingkungan. Mari kita jelajahi bagaimana Anda bisa menikmati keindahan Asia Tenggara dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Apa itu Travelling Berkelanjutan?
Travelling berkelanjutan adalah konsep wisata yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan memaksimalkan manfaat bagi komunitas lokal. Dr. Anita Sharma, pakar pariwisata berkelanjutan, menjelaskan, “Ini bukan hanya tentang menjaga alam, tapi juga tentang menghormati budaya lokal dan mendukung ekonomi setempat.”
Prinsip-prinsip Travelling Berkelanjutan:
- Meminimalkan jejak karbon
- Mendukung bisnis lokal
- Menghormati budaya dan tradisi setempat
- Berkontribusi pada konservasi lingkungan
- Edukasi dan kesadaran lingkungan
Tips Praktis untuk Eco-Friendly Tourism di Asia Tenggara
Pilih Akomodasi Ramah Lingkungan • Menginap di eco-lodge atau hotel bersertifikat hijau • Contoh: Bambu Indah di Bali, Indonesia – resort yang dibangun dari bambu dan material daur ulang
Gunakan Transportasi Publik atau Sepeda • Kurangi emisi karbon dengan menggunakan bus, kereta, atau menyewa sepeda • Di Vietnam, jelajahi Hoi An dengan sepeda untuk pengalaman unik dan ramah lingkungan
Hindari Plastik Sekali Pakai • Bawa botol air isi ulang, sedotan metal, dan tas belanja kain • Di Thailand, berpartisipalah dalam gerakan ‘Say No to Plastic’ yang digagas oleh beberapa toko dan restoran lokal
Dukung Bisnis Lokal dan Produk Ramah Lingkungan • Belanja di pasar tradisional dan pilih souvenir buatan tangan lokal • Kunjungi Siem Reap, Kamboja, dan belanja di Made in Cambodia Market yang menjual produk lokal berkualitas
Ikuti Tur yang Berfokus pada Konservasi • Pilih operator tur yang memiliki sertifikasi eco-friendly • Di Malaysia, ikuti tur konservasi orang utan di Sepilok Orangutan Rehabilitation Centre, Sabah
“Setiap pilihan yang kita buat sebagai traveller memiliki dampak.
Dengan memilih opsi yang lebih berkelanjutan,
kita bisa menikmati perjalanan sambil berkontribusi positif,” ujar Maya Lengkong, travel blogger dan aktivis lingkungan.
Destinasi Eco-Friendly di Asia Tenggara
Pulau Koh Rong, Kamboja • Pantai bersih tanpa polusi cahaya, perfect untuk melihat plankton bercahaya • Aktivitas: snorkeling, diving, trekking hutan
Taman Nasional Khao Yai, Thailand • Hutan hujan tropis yang luas dengan air terjun dan satwa liar • Aktivitas: birdwatching, trekking, melihat gajah liar
Desa Ock Pop Tok, Luang Prabang, Laos • Pusat kerajinan tekstil tradisional yang mendukung pemberdayaan wanita lokal • Aktivitas: workshop tenun tradisional, menginap di villa tepi sungai
Taman Nasional Bako, Sarawak, Malaysia • Ekosistem mangrove yang kaya akan flora dan fauna unik • Aktivitas: hiking, melihat monyet proboscis, fotografi alam
Mui Ne, Vietnam • Destinasi pantai yang fokus pada
energi terbarukan dan konservasi air • Aktivitas: kitesurfing, mengunjungi bukit pasir merah, melihat nelayan tradisional
Cara Berkontribusi pada Komunitas Lokal
Voluntourism yang Bertanggung Jawab • Ikut dalam proyek konservasi lingkungan atau pengajaran bahasa Inggris • Pastikan untuk memilih organisasi yang benar-benar berdampak positif
Belajar dan Hormati Budaya Lokal • Pelajari beberapa kata dalam bahasa lokal • Patuhi kode etik berpakaian, terutama saat mengunjungi tempat ibadah
Berpartisipasi juga dalam Kegiatan Komunitas • Ikuti kelas memasak tradisional atau workshop kerajinan lokal • Di Bali, Anda bisa bergabung dengan upacara tradisional di desa-desa kecil
Donasi yang Bijak • Alih-alih memberi uang langsung, donasikan buku atau alat tulis ke sekolah lokal • Di Kamboja, kunjungi Friends International untuk mendukung program pemberdayaan pemuda
Tantangan dalam Eco-Friendly Tourism
Meski memiliki banyak manfaat, travelling berkelanjutan juga menghadapi beberapa tantangan:
- Infrastruktur yang belum memadai di beberapa daerah
- Kurangnya kesadaran juga di kalangan beberapa pelaku industri pariwisata
- Biaya yang terkadang lebih tinggi untuk opsi ramah lingkungan
Namun, Anda bisa mengatasinya dengan:
- Perencanaan yang matang
- Fleksibilitas dalam perjalanan
- Edukasi diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya travelling berkelanjutan
Dr. Nguyen Van Minh, ahli ekowisata dari juga Vietnam, menegaskan,
“Setiap langkah kecil menuju pariwisata yang juga lebih berkelanjutan adalah langkah besar bagi planet kita.”
Travelling berkelanjutan di Asia Tenggara bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tapi juga tentang menciptakan pengalaman yang lebih autentik dan bermakna.
Dengan mengikuti tips dan panduan ini, Anda juga tidak hanya akan menikmati keindahan alam dan budaya Asia Tenggara,
tapi juga berkontribusi pada pelestarian warisan berharga ini untuk generasi mendatang.
Jadi, sudah siap untuk petualangan eco-friendly Anda berikutnya di Asia Tenggara? Bagikan rencana perjalanan atau juga pengalaman eco-tourism Anda di kolom komentar!
Baca juga : Wisata Alam Ekstrem: 5 Destinasi Tersembunyi untuk Para Pencari Tantangan di Indonesia